Last night I decided to stop believing in love.
Berapa diantara elo yang bisa mengontrol perasaan kalau lagi jatuh cinta?
Ngaku aja kalo sebagian besar dari kita selalu terjun bebas when it comes to love, with all the excitement etc, sampai kadang lo ngga sadar kalau untuk terjun bebas itu perlu ada kasur di bawahnya atau perlu tali pengaman.
To love is to gamble.
Lo nitipin hati ke orang lain. By the time orang itu ngga take a good care of your heart, lo akan merasa kecewa, sakit hati, sedih banget. Rasa sakit hati yang ada ngga sebanding dengan rasa senang waktu awal menjalin hubungan.
Tentu aja ini belum pasti terjadi, tapi kan mungkin.. namanya juga judi.
Gue tumbuh di era The Brady Bunch, Family Ties dan Growing Pains. Lebih parah lagi : The Cosby Show! Semuanya adalah gambaran keluarga bahagia. Semua masalah bisa diomongin baik-baik dan endingnya semua orang kembali bisa ketawa.
Tapi semakin besar, gue makin menyadari kalau gue ngga pernah ngeliat keluarga seperti itu di sekitar gue. Gue cuma mengenal 1 keluarga yang setiap hari bapak-ibunya terlihat ciuman dengan tulus. Gue cuma mengenal 2 anak dari satu keluarga yang menganggap ibunya paling cantik di dunia karena bapaknya selalu bilang begitu.
Talking about a perfect example, even my parents are not one.
Ketika lo memutuskan untuk menjalin hubungan percintaan dengan seseorang, yang namanya kekecewaan itu seakan terus mengintai. Dan ketika kekecewaan ini terjadi pas lo udah nikah, kebayang ngga rasa menyiksanya akan separah apa?
Marriage itu seperti lo mempertaruhkan uang terbanyak yang lo punya di meja judi. Lo mempertaruhkan hati lo -besar, bulat, penuh- untuk sebuah (harapan) akan kebahagiaan. Dan karena lo sudah berkomitmen (komitmen yang tahapannya paling tinggi), sesakit apapun hati lo, lo harus bisa bertahan untuk berbagai alasan yang memang jadi konsekuensi orang yang menikah.
Contoh gampang : sorry, gue terlanjur percaya bahwa selama menikah, people cheat at least once.
Pacar lo kalo terlihat deket yang ngga wajar sama orang lain aja lo pasti males, apalagi kalau yang selingkuh adalah orang yang satu tempat tidur sama lo? Orang yang katanya mau jadi team-mate seumur hidup. Rasanya pasti kaya backstabbing tingkat tinggi. Dikhianati sahabat sendiri!
Cukup bahagia ngga sih manusia kalau cuma mencintai keluarga, teman-teman, karir dan orang-orang yang ngga mampu?
Yang menjawab cukup, please kasih contact lo, gue pingin banget ngobrol..
2 comments:
hi ingenue, the true luv is out there, just a matter of time, dont give up...
a true gambler is someone who never stop gambling, caused if they so, they wont called a gambler anymore, tapi penjudi insyaf .. hihiii :p
never stop believe in love baby, maybe it just need to realize nothing perfect in dis life even love it self, but somesays also "practice makes perfect" .. (damn they must be a different person rite)
lose some get some, never be affraid .. broken hearted is just a part of love, we are loveable, love will comes to us even maybe not as good as we expect, but who knows (talk to ur self superkay :p)
Post a Comment