Tuesday, January 16, 2007

jebakan batman : deal with it, then move on!

i talked to Rene this afternoon about Iris' problem
Bottom line was, Japanese culture in Japanese company does exist and it happens to local people
it really does
what can we do about it? n-o-t-h-i-n-g
what can we do to change it? n-o-t-h-i-n-g
what can we do to accept it and can still smile? n-o-t-h-i-n-g

culture is the keyword
it takes decades to change it, that's why it's called : a culture

Rene actually said "nuwun sewu ya.. tapi siapa sih temenmu itu?" dalam konteks " siapa sih kita, sampe bisa merubah sebuah budaya seperti itu??"

i agreed with him on that. so that's point no.1.

then what should we do about it? point no.2.

Rene said :
1. sadari kalau kita memang masuk jebakan batman. kasarnya, siapa suruh mau masuk ke company seperti itu?
(to readers : ya, gue tau lo akan bilang "kita kan ngga tau kalo culture-nya akan separah itu", tapi kalo gue jadi elo, terutama di depan Rene, gue ngga akan berani bilang gitu karena dia akan sesimple bilang "kok bisa ngga tau?" :) )
2. QUIT
kalo lo complain dengan budaya kerja yang ngga sesuai dengan jalan pikiran, logika, hati dan apapun itu yang ada di diri lo berarti lo mau ada perubahan. kalau konteksnya adalah budaya sebuah negara di sebuah perusahaan, apakah perubahan itu mungkin terjadi? ENGGA.
kita ngitungnya umur kita kan ngga sampe 120-130an ya, dimana perubahan itu mungkin aja terjadi. jadi memang ngga ada jalan lain selain QUIT. tapi tetap, show your dignity, keluar dengan baik-baik.
3. alihkan energy ke hal yang lebih berguna.
waktu Iris cerita, gue gemes banget dan nanya2 "lo udah fight ke atasan lo? udah fight ke senior lo? udah fight ke HRD lo? udah tanya2 sama temen2 lo?" just to make sure she has done the maximum way. jawabannya : sudah. trus, apa dapat jawaban dari permasalahan ini? engga.
the fact that she looked for a solution, she did fight for herself, means Energy.
so she better make career resolution that within this year, that energy will be used in a right place.

if you think this writing is about someone's career problem, then you're wrong.




Me and My (put some negative word here, please..) Boyfriend

I have a boyfriend that keeps MIA
His record was 91 hours

FAQ :
1.
Q : Kamu ke mana aja? Udah beberapa hari ngga ada kabar.
A : Di rumah temen.
2.
Q : Kok telfon aku ngga pernah diangkat, sms ngga dibales?
A : Ya ngga papa. Atau paling mentok jawabannya "I need some time to be alone".
3.
Q : Apa maksudnya "You need some time to be alone"?
A : Ya ngga papa.
4.
Q : Aku punya salah?
A : Engga.

Jawaban yang sama akan lo dapat kalo lo nelfon adenya atau temen2nya.
Dan biasanya mereka nambahin "dia emang gitu orangnya.."
Oh satu lagi jawaban bonus yang biasanya keluar tanpa lo tanya "udah tau orang aneh dipacarin!". Sangat-sangat menolong!

So we made agreements :
1. Batas waktu ngilang adalah 2x24 jam
2. Batas waktu marahan (marahan di sini terjadi kalau ternyata alasan dia ngilang adalah karena ngambek) adalah 3x24 jam

Sekarang hari Selasa jam 21.40
Terakhir ngomong sama dia Sabtu jam 21.45
Kemarin dia sempat kirim sms bilang "maaf ngga kabarin" but that was it
Brarti sudah lewat dari 2x24 jam untuk konsep "ngilang"
Dan batasnya tinggal 5 menit lagi untuk konsep "marahan"

what did i do about this?

gue mencoba berpikir dari sisi dia dan sisi gue berulang-ulang kali
berusaha mengerti berulang-ulang kali
berusaha sabar berulang-ulang kali
sampai beberapa menit yang lalu gue liat testimonial temen gue di page-nya dia
temen gue itu ngomongin kebiasaan ngilangnya dia dari SMA
imagine that, SMA
tapi sepertinya temen gue itu sangat maklum dengan kebiasaannya itu. dia ketawa-ketawa.
gue ngga perlu ngeliat ke page2 testimonial sebelum2nya karena gue tau, gue pernah baca kalo sebagian isinya kurang lebih sama. dan mereka juga ketawa-ketawa maklum.
so what do we have here? sebentar...

[i just received a new sms at about 21.45. it wasn't him. so yea, the time is actually up.]

so, what we have here is a culture.

exactly, i need to say no more..

what can i do about it? n-o-t-h-i-n-g
what can i do to change it? n-o-t-h-i-n-g
what can i do to accept it and can still smile? n-o-t-h-i-n-g

anything else?
untuk pertanyaan serupa dari Rene "siapa sih elo?"
kalo dari lo ada yang jawab "tapi lo kan pacarnya! he loves you!"
nih gue jawabin yah.. dia bahkan ngga dengerin ibunya :)
ngga ibunya, ngga sahabatnya.. dia cuma dengerin dirinya sendiri.

then what to do?

1. sadari kalo gue masuk jebakan batman
2. QUIT
3. alihkan energy ke hal lain yang lebih berguna.

anyways, if in her case Iris worried about her job title in her CV, then i should start to worry having his name in mine :)

case closed.

1 comment:

LUNATIC DWEEBSTARR said...

analisa yang sangat-sangat menarik.