Saturday, December 31, 2005

The last song

I believe in signs. Gue udah pernah bilang itu.
Believe and addicted, tepatnya.
Saking addictednya, seringkali gue membuat signs itu.
Membuat dalam artian menciptakan suatu kondisi atau fasilitas, di mana akhirnya signs itu bisa terjadi.

Kenapa percaya signs?
Jawabannya sesederhana :
1. karena gue butuh jawaban atas segala pertanyaan
2. karena gue percaya bahwa segala penjelasan atas segala yang terjadi di dunia ini, belum tentu bisa dilihat kasat mata.

Pertanyaan berikutnya adalah : kenapa gue butuh jawaban dan penjelasan?
Ya. Gue memang selalu butuh mereka. Dari dulu memang begitu.
Somehow, mendapatkan jawaban dan penjelasan atas segala sesuatu membuat gue lebih tenang.
Kalo lo jadi berpikir bahwa gue adalah orang yang ribet karena hal ini, ngga juga. Karena gue selalu memilah di antara keduanya. Biasanya gue cukup bisa menerima jawaban tanpa penjelasan, kalo memang harus begitu. Jadi penjelasan juga berdiri sendiri. I never ask too much.

Lagian penjelasan yang gue butuh juga ngga mesti yang gamblang, atau bahkan masuk akal.
Lah trus kalo gitu, buat apa penjelasan itu?
Udah gue bilang, penjelasan bikin gue tenang.

Selain sebagai penjelas (bentuk fungsional dari kata ‘penjelasan’), gue addicted to signs untuk meramal.
Kenapa gue butuh ramalan?
Because I need something to believe to.
Gue butuh punya harapan.
Itu bikin gue lebih tenang.


The book of answer

Someone gave me “The Book of Answer”.
Yang sering ke QB pasti tau, buku ini udah lama kok, mungkin dari tahun 2002.
Intinya adalah lo bisa mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan lo hanya dengan melawati beberapa ritual, dan membuka salah satu halaman di buku ini. Bisa literal, bisa juga engga. Mereka punya beberapa edisi. Tiga, kalo ngga salah.
So practically, this is one of my precious favorite book.
Ini adalah cara mendapatkan signs sebagai jawaban.


I go that extra miles

Suatu dini hari kira-kira 1-2 minggu yang lalu, gue ngga bisa tidur.
Gue ngga percaya, karena gue jarang banget ngga bisa tidur.
I closed my eyes.
Biasanya 5 menit adalah waktu maksimal yang gue butuhkan untuk pindah ke dunia lain.
Tapi hari itu engga. Gue ngga bisa tidur.
Gue mikir, apa ya yang bisa gue lakukan biar ngantuk, atau at least nunggu ngantuk?
Gue mulai dari “apa yang gue suka”. Nulis, menggambar, online.
Tapi ngga tau kenapa malam itu lagi males banget.
Jadi gue bergeser, ke “apa yang gue butuh”. Yang ini ternyata lebih gampang.
Gue selalu butuh penjelasan.
Malam ini gue akan coba nyari “penjelasan atas segala yang terjadi sama gue sepanjang tahun ini”.
Gue akan mencari penjelasan itu dari lagu.
Caranya adalah dengan membuat vow.

Ipod gue baterainya udah tinggal segaris, dari kemarin-kemarin.
Gue akan menulis urutan lagu yang gue set ke sistem shuffle.
Judul-judul lagu itu nantinya akan membuat tulisan, dan dari tulisan itulah gue mendapatkan penjelasan.

Ketentuannya :
1. cara ini akan terus berlangsung sampai baterai Ipod gue habis, dan gue ngga boleh tidur walaupun udah ngantuk banget. Gue harus nunggu Ipod itu mati dengan sendirinya. Alasannya jelas. Gue harus mendapatkan penjelasan sampai tuntas. Ngga mesti gamblang, tapi mesti tuntas.
2. setiap gue liat judul lagu, gue boleh dengerin, boleh juga engga. Tergantung mood aja. Dengerin lagu-lagu itu, tentunya bisa bikin baterai Ipod lebih cepat habis, dan gue bisa mendapatkan penjelasan lewat playlist yang lebih singkat. Tapi terserah aja. Pokoknya dengerin lagu-lagu itu secara full atau engga (alias cuma nyatet judulnya aja dan klik “shuffle” lagi), harus diserahkan kepada “mood”.

So I did it.
Gue harus tetap bangun selama hampir 2 jam, padahal mata gue udah ngantuk banget di 1 jam pertama. But I made the vow, jadi gue ngga akan mematikan Ipodnya dengan sengaja.
I have the playlist. Im gonna write them down here, but in the other writing, so u wont get bored.

And did I get what I want?
Penjelasan, iya.
Ngerti? ………… gue masih nyoba.


I need signs to start my day

Sebenernya mencari penjelasan dalam bentuk playlist shuffle hanyalah sebuah pengembangan dari apa yang gue lakukan setiap hari. Im talking about signs as a forecast.
Yep, gue adalah orang yang terkadang baca buku halaman terakhirnya dulu untuk tau gimana endingnya. Ngga seru banget emang, tapi terkadang gue butuh itu jadi bisa siap-siap di perjalanan bacanya, dari halaman ke halaman. Just consider I don’t like surprises (and I often need plans. Oh, im such a serious person!).
Begitu juga cara gue memulai hari.
Turun dari mobil, gue nyalain Ipod dan langsung tekan “shuffle”.
Lagu pertama yang terputar, akan jadi tema hari gue, hari itu.
I don’t just hear the lyrics. I listen to them.


Gue menganalogikan cerita hidup gue tahun ini dengan lagu dan playlist.
Hari ini 31 Desember, hari terakhir.
Tapi gue ngga mau denger konfirmasi kesimpulan.
So I wont play my last song.
I had enough answers, and explanations.
Let’s just use the sign as the forecast, at the beginning of next year.
We’ll see.

No comments: