meet countess dracula!

ngga bisa boong, menulis dengan baik dan benar (buat kerjaan or anything professional) dan berhitung adalah another guilty pleasure gue (my other guilty pleasures are working like a dog and thinking that PP's vocalist is indeed, cute heheh.. Sshhh.. i know i know, don't scream).

kebiasaan berhitung gue secara 'profesional' dimulai sejak permainan 24. cara mainnya, lo liat plat mobil di depan lo kalo lagi di jalan, trus figure out gimana caranya supaya angka2 itu bisa berjumlah 24, dengan cara ditambah, kurang, kali, bagi, kuadrat, dsb. freak but fun=)

sekarang ini kebiasaan berhitung gue beralih ke hal2 yang lebih sederhana, yaitu menghitung persamaan2 yang ada di sekitar kita. persamaan di sini bukan persamaan bilangan, melainkan mencari hal2 yang sama di sekitar kita dan menghitung jumlahnya. tujuannya? self-satisfaction aja sih sebenernya hehehe..

1. dari dulu mungkin lo udah ngeh kalo counter Polo tuh banyak banget di Kuta-Legian. pas ke bali trakhir sama Sinta kemarin, gue menghitung jumlahnya. hasil akhirnya masih diupdate sampe sekarang. cuma yang gue inget, di Kuta Square itu gongnya, karena ada 3 counter Polo berhadap2an dalam jarak masing2 sekitar 50 meter. Anyway, Kuta-Legian dan counter Polo adalah fenomena yang sangat menarik menurut gue. dan gue berjanji untuk mencari tau sebabnya. (so if u guys know someone from Polo, please do let me know. thanks!).

2. ternyata iklan Telkomsel dengan menara2 barunya di setiap kecamatan nempel banget di kepala gue. dan gue pun mulai menghitung, or at least berteriak "menara Telkomsel!" setiap kali liat menara warna merah-putih di mana2. kalo lo naik kapal sampai ke tengah laut di Lovina, Bali Utara, lo bisa ngeliat 3 menara Telkomsel di sisi pulau yang sama. kebiasaan menara Telkomsel ini juga gue lakukan pas perjalanan Jogja-Jakarta kemarin. bahkan ade2 gue ngasih tau kalo mreka liat menara2 itu, "An, bangun.. itu, menara Telkomsel" sambil nunjuk ke luar jendela mobil. good kids..

3. shame on me (is it?) baru tadi sore gue menginjakkan kaki untuk yang pertama kalinya di PIM2. dan seperti membaca pikiran gue, iris bilang," gue pernah ngitung banyaknya orang yang bawa2 tas belanja Zara di sini.. jawabannya, setengahnya."
setengah pengunjung PIM2 bawa tas belanja Zara di tangannya.
NGGA PENTING BANGET!!!!
really, i hate those fcukin' people when it comes to branded-stuff.
bahasa jaman dulunya : korban mode. bahasa sepanjang jamannya : norak.

anyway, intinya bukan itu..
intinya gue suka berhitung dan segala hal yang berhubungan dengannya.
ngga penting memang...